Kesalah pahaman antara pengembang dan pelanggan

Ada sebuah khiasan :

"Kadang-kadang, persepsi adalah sebuah perangkap”

 Kalimat itu sering menimpa bagi siapa saja yang mengambil keputusan membeli sebuah produk property secara emotional dan tergesa gesa.

Ketentuan penjualan property saat ini memungkinkan bagi penjualan produk yang membutuhkan masa tunggu untuk penyerahan tanah dan bangunan yang di beli.

Masa tunggu tentunya bervariatif sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan oleh masing masing pengembang.

Hal ini tentu berbeda dengan penjualan yang dilakukan untuk produk produk yang sudah selesai proses pembangunannya atau rumah siap pakai.

Bagi unit rumah yang membutuhkan masa tunggu, proses penyampain informasi dilakukan menggunakan semua saluran dan cara, yang pada akhirnya memudahkan pembeli mengambil keputusan.

Semua aspek terkait ketentuan penjualan juga kadang kala menimbulkan kesalahpahaman tersebut,

Kemampuan seseorang untuk memvisualisasi apa yang dilihat dalam catalog setiap orang dapat berbeda. Demikian juga dengan penyampaian imaginatif yang dilakukan seorang penjual profesional untuk menjelaskan detail dari sebuah design rumah dan fasilitas pendukung nya juga belum mampu memberikan gambaran konkrit atas apa yang akan di transaksikan.

Memahami tentang luasan bangunan yang akan dibeli, visualisasi tentang ukuran setiap ruang, ukuran tinggi bangunan setiap lantai, ukuran anak tangga, jumlah perangkat listrik, dan lain sebagainya kadang kala membutuhkan waktu yang cukup untuk mendeliver informasi tersebut secara utuh.

Ditengah berkembangnya technology, visualisasi sebuah design rumah dan segenap fasilitas pendukung divisualisasi menjadi mudah untuk dipahami.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah proses ketentuan penjualan itu sendiri ; mengenai ketentuan prasyarat penyerahan tanah dan bangunan, ketentuan tentang pembayaran, proses balik nama sertifikat, biaya perawatan lingkungan dan lain sebagainya.

Seorang penjual profesional akan ditempatkan untuk membantu menjelaskan secara verbal, namun tidak sedikit juga, segala upaya dan daya yang digunakan masih menyisahkan adanya distorsi atau mis- informasi antara pengembang dan penjual.

Hadirnya sebuah rumah contoh akan sangat membantu proses penyampaian informasi tentang sebuah produk namun kadang kala juga masih menyisahkan mis-informasi.

Diatas semua hal tersebut, sebuah proses yang kondusif antara pengembang dan pembeli merupakan sebuah proses awal yang baik.

Kalapun proses penjualan dilakukan secara emotional buying seyogyanya dilakukan dengan penuh tanggung jawab.

  

“ Jadilah Rasional untuk pilihan property anda sebelum terlambat “

 

hendry tamzel